Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang masa sebelum Indonesia merdeka atau penjajahan . Masa penjajahan adalah masa-masa yang paling pahit dan sulit bagi bangsa Indonesia. Banyak makanan pokok diambil, kaum pribumi yang dipaksa untuk bekerja tanpa upah (kerja rodi), hingga banyaknya kasus eksekusi yang sadis. Oleh karena itu, ada beberapa wilayah Indonesia yang akhirnya ditakhlukkan oleh penjajah di masa itu.
Tetapi ternyata ada beberapa wilayah di Indonesia yang sangat sulit dikalahkan dan dikuasai oleh penjajah pada masa itu. Tentu kesulitan ini karena berbagai faktor. Wilayah-wilayah tersebut adalah :
1. Aceh
Wilayah pertama yang sulit untuk dikuasai penjajah adalah Aceh. Memang pada akhirnya Aceh dikuasai oleh Belanda, namun Belanda baru berhasil menduduki serambi Mekah ini di tahun 1912. Ini berarti sekitar 33 tahun menjelang Indonesia menyatakan proklamasi kemerdekaannya. Yang menyebabkan penjajah Belanda sulit untuk menguasai Aceh adalah pemimpin Aceh yang sangat hebat. Selain itu, kekuatan militer Aceh sangatlah solid. Belum lagi dengan masyarakat sipil yang tak segan membantu tentara militer disana. Perang Aceh dan Belanda sendiri berlangsung sangat lama yakni 41 tahun. Akhirnya, Aceh bisa jatuh ke tangan Belanda di tahun 1914. Lamanya wakttu perang ini membuat Belanda harus banyak kehilangan senjata dan juga tentara mereka. Ketika Aceh sudah dikuasai Belanda pun, masih banyak perlawanan yang terjadi. Akhirnya, Aceh justru dikuasai Jepang di tahun 1942.
2. Nias
Nias adalah salah satu suku di Indonesia yang memiliki budaya bertarung sangat kuat. Sebelum penjajah datang kesana, masyarakat Nias sudah terbiasa dengan peperangan dan pertarungan. Ketika para penjajah nekat masuk ke wilayah Nias, mereka akan langsung diserang secara habis habisan. Hal ini karena masyarakat Nias memang selalu waspada dengan orang baru yang masuk ke wilayah mereka. Sejak kedatangan Belanda di tahun 1825, pasukan Belanda baru bisa menguasai nias di tahun 1914. Ini artinya, mereka membutuhkan waktu 90 tahun lamanya untuk mengambil alih Nias. Hal ini karena Belanda mengambil strategi dengan mengerahkan banyak sekali pasukan sehingga membuat masyarakat Nias kewalahan.
3. Tapanuli
Sebagai informasi, kawasan Sumatera adalah salah satu wilayah yag sangat sulit ditembus oleh penjajah Belanda pada saat itu. Sebelum Belanda akhirnya bisa menguasai Aceh, mereka terlebih dulu menyerang kawasan Tapanuli. Kala itu, wilayah ini masih dikuasai oleh kerajaan Batak. Belanda melakukan hal tersebut karena mereka memiliki obsesi untuk dapat menguasai seluruh wilayah yang ada di Sumatera secara utuh. Perang antara Belanda dan kerajaan Batak pun kemudian pecah di tahun 1878. Di tahun 1907, akhirnya raja Sisingamangaraja XIII kalah karena secara gagah berani wafat di medan pertempuran
4. Bali
Pemirsa, Bali ternyata baru bisa dikuasai oleh penjajah dari Belanda secara utuh di tahun 1908. Belanda memang sangat sulit menguasai Bali karena mendapatkan perlawanan yang sangat sengit dari beberapa kerajaan yang ada disana. Semua strategi jahat yang dibuat Belanda akan dihabisi oleh masyarakat Bali sehingga penjajah lari terbirit birit. Peperangan antara Bali dan penjajah dimulai di tahun 1846. Setelah 62 tahun berperan, barulah pasukan penjajah bisa menguasai Bali karena kerajaan disana mulai lemah. Banyak kerajaan menyerah karena Belanda mengerahkan pasukan yang semakin banyak.
.5. Jambi
Wilayah di Indonesia ke-lima yang paling sulit dikalahkan oleh penjajah Belanda adalah Jambi. Pada saat itu, Jambi masih dikuasai oleh kesultanan Jambi. Namun, Belanda mulai masuk di tahun 1833. Ada alasan mengapa Belanda begitu ingin menguasai Jambi. Tak lain dan tak bukan adalah untuk rempah-rempah yang mereka miliki. Jambi sangat kaya akan rempah-rempah yang menjadi komoditas ekspor ke Benua Eropa. Bahkan harga rempah-rempah ini cukup mahal.
Setelah melakukan berbagai serangan dan dengan bekal senjata serta pasukan yang sangat banyak, Belanda akhirnya mampu menguasai Jambi setelah 71 tahun kedatangannya di Jambi. Jambi mampu mempertahankan wilayahnya karena rakyat sipil disana bekerja sama dengan kerajaan Jambi untuk menghalau penjajah. Namun, kesultanan Jambi mulai melemah sejak masuk ke era Raja Thaha Syaifuddin bin Muhammad.
Itulah 5 daerah yang dikenal sebagai daerah yang terkuat dalam menghadapi penjajah. Apapun alasannya, perang tentunya bukan jalan keluar terbaik dari sebuah masalah . Apalagi di era modern seperti ini. Menjaga kedamaian jauh lebih nyaman dan bermanfaat. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan Anda, khususnya tentang sejarah bangsa Indonesia.